PENERAPAN ARSITEKTUR PERILAKU PADA FASILITAS SEKOLAH LUAR BIASA BHAKTI WIYATA SURABAYA

Authors

  • Thariq Izzulhaq UPN Veteran Jawa Timur
  • Sri Suryani Yuprapti Winasih UPN Veteran Jawa Timur

DOI:

https://doi.org/10.33005/widyastana.v4i1.84

Keywords:

anak berkebutuhan khusus, arsitektur perilaku, fasilitas, sekolah

Abstract

Pembelajaran pendidikan bagi siswa penyandang disabilitas di Indonesia mendapatkan perhatian yang kurang. Menurut Pendiri Lembaga Pemberdayaan Tunanetra (LPT), Tutus Setiawan menilai fasilitas untuk pembelajaran pendidikan Inklusi perlu perbaikan. Dengan adanya fasilitas yang menunjang untuk anak berkebutuhan khusus, akan dapat membantu lingkup pembelajaran yang sama dengan sekolah umum dan membantu meningkatkan kesadaran masyarakat sekitar. Fasilitas menjadi permasalah utama dalam pembelajar  untuk anak berkebutuhan khusus. Untuk memenuhi kebutuhan desain, maka digunakan pendekatan perilaku. Arsitektur perilaku dirasa cocok dalam penerapan, guna membuat penyandang disabilitas mendapat rasa nyaman terhadap fasilitas yang digunakan. Aspek kebutuhan fasilitas terhadap penyandang disabilitas merupakan hal penting dari segi pembelajaran. Hal ini sudah tertulis pada UUD Pasal 31 ayat (1) “Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran”. Warga negara tersebut termasuk dengan anak berkebutuhan dengan fasilitas yang memadai. Hal ini dapat meningkatkan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus. Metode pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan cara melakukan kunjungan langsung dan pengamatan secara langsung pada objek, selain itu terdapat sesi wawancara dengan pemilik bangunan SLB Bhakti Wiyata. Hal ini untuk memahami metode pembelajaran di sekolah dari segi perilaku maupun suasana ruangan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pemahaman arsitektur perilaku yang pada bangunan SLB Bhakti Wiyata dari segi fasilitas untuk pembelajaran anak berkebutuhan khusus.

Downloads

Published

2024-08-09