PENERAPAN NILAI BUDAYA PADA INTERIOR MUSEUM SONOBUDOYO YOGYAKARTA

Authors

  • Isti Iswahyuni Martono Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur
  • Niniek Anggriani Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur

DOI:

https://doi.org/10.33005/widyastana.v3i2.73

Keywords:

budaya; interior; museum sonobudoyo

Abstract

Pada abad ke-18 M, datangnya penduduk Belanda ke daerah pesisir utara Jawa membuat unsur kebudayaan dengan gaya kolonial mulai mempengaruhi kebudayaan setempat. Sehingga, hal tersebut juga mempengaruhi nilai budaya pada karya budaya di daerah pedalaman. Banyaknya peninggalan kebudayaan membuat karya-karya nenek moyang baik dari suku bangsa Jawa maupun suku lainnya mempunyai nilai arsitektural sangat tinggi. Pemikiran tentang karya bangunan juga memiliki sebuah nilai kebudayaan terlihat setelah arsitektur-interiorĀ  berkembang manjadi ilmu pengetahuan, baik ilmu secara teknologi maupun seni. Munculnya proses arsitektur-interior terbagi menjadi berbagai makna, manfaat, serta kepentingan. Karya dari suatu bangunan bisa dijadikan sebagai sarana dalam ekspresi budaya dengan memiliki pesan tertentu yang bisa juga menginterpretasikan budaya dari suatu bangsa. Sehingga hal tersebut bisa menjadi suatu simbol yang akan dilestarikan. Selain itu, pembangunan museum tidak hanya terpaku pada suatu konsepĀ  fungsi, estetika dan teknik saja, namun memuat dengan nilai-nilai material serta imaterial masyarakat Jawa. Hal ini mengharapkan agar bangunan museum dengan lingkungan dapat menyatu. Dengan adanya budaya kota Yogyakarta yang sangat kental dapat memberikan nilai imaterial pada bangunan museum sehinnga menyatu dengan lingkungan kota Yogyakarta. Museum Sonobudoyo sendiri memiliki estetika dan material yang kental dengan budaya Jawa, sehingga lokasi Museum Sonobudoyo sangat tepat ditempatkan di kota Yogyakarta.

Downloads

Published

2024-08-01