KAJIAN PENDEKATAN WHITE CUBE DAN REGIONALISME PADA ARSITEKTUR GALERI SENI DI YOGYAKARTA
DOI:
https://doi.org/10.33005/widyastana.v3i2.38Keywords:
arsitektur; galeri seni; regionalismeAbstract
Regionalisme dalam arsitektur sering dibicarakan sebagai respon terhadap arsitektur modern yang bersifat kesatuan dan meruntuhkan nilai-nilai lokal. Estetika galeri seni kubus putih yang berakar pada modernisme telah mendunia atau melanda dunia, seperti halnya gaya arsitektur internasional. Yogyakarta saat ini menghadapi isu-isu kedaerahan dalam arsitektur untuk mencerminkan identitasnya sebagai kota seni dan budaya. Galeri seni memainkan peran penting dalam menyebarluaskan seni kontemporer yang dinamis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode White Cube dalam arsitektur museum dan penerapan regionalisme kritis sebagai respon terhadap modernitas. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Analisis data dilakukan dengan membandingkan kasus berdasarkan indikator regionalisme kritis dalam arsitektur. Kesimpulan tersebut didasarkan pada tren penerapan kubus putih dengan indikator regionalisme dalam kasus tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan regionalis telah ditemukan pada kasus-kasus yang menekankan pada struktur, respon terhadap iklim, dan respon terhadap lingkungan sekitar. Karya seni Museum Seni Yogyakarta tidak serta merta lepas dari lingkungan sekitar seperti konsep galeri Kubus Putih.