IMPLEMENTASI KONSEP ARSITEKTUR BERKELANJUTAN PADA BANGUNAN TANATAP COFFEE

Authors

  • I Gede Made Visnu UPN Veteran Jawa Timur
  • Wiwik Dwi Susanti UPN Veteran Jawa Timur

DOI:

https://doi.org/10.33005/widyastana.v4i1.147

Keywords:

arsitektur berkelanjutan; arsitektur hijau; kafe

Abstract

Jakarta, suatu daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi karena merupakan ibu kota negara Indonesia. Urbanisasi juga mendorong kepadatan penduduk yang terjadi di ibu kota negara ini. Pertumbuhan ekonomi yang pesat juga menyebabkan banyak bangunan atau gedung-gedung tinggi di ibu kota dan mengakibatkan kurangnya lahan hijau untuk menyegarkan pikiran warganya dari hiruk pikuk kota dan segala macam pekerjaan warganya. Salah satu pelarian untuk melepaskan penat dan menyegarkan pikiran adalah dengan meneguk secangkir kopi di tempat yang tenang dan asri. Tanatap Coffe merupakan kafe yang berada di Jakarta dengan suasananya yang hijau dan asri serta menerapkan konsep ruang terbuka yang dikelilingi dengan tumbuhan-tumbuhan hijau. Dalam dunia arsitektur, konsep tersebut merupakan salah satu penerapan dari sustainable architecture atau arsitektur berkelanjutan secara sederhana bisa terdefinisi sebagai desain arsitektur dengan berwawasan lingkungan. Arsitektur berkelanjutan bertujuan untuk meminimalkan dampak lingkungan yang berbahaya dari bangunan dengan meningkatkan efisiensi dan kebijaksanaan pengelolaan material, energi, dan ruang, karena semuanya memengaruhi generasi mendatang. Arsitektur berkelanjutan merupakan sebuah induk dari munculnya teori arsitektur ramah lingkungan lainnya, seperti arsitektur hijau. Penelitian ini menerapkan metode deskriptif kualitatif melalui pengamatan objek dan juga mengumpulkan literatur lalu mengumpulkan data yang relevan terkait topik yang dibahas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapat pemahaman terkait kesesuaian pengimplementasian konsep arsitektur berkelanjutan pada Tanatap Coffee.

Downloads

Published

2024-08-09