ISLAMIC CENTER DI KABUPATEN GRESIK DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR MOORISH

Authors

  • Chintya Dinni Asriyanti
  • Eva Elviana

DOI:

https://doi.org/10.33005/widyastana.v1i1.126

Keywords:

Islamic Religious Behavior, Arsitektur Moorish

Abstract

Islamic Center merupakan suatu tempat pertemuan dimana diadakannya acara keislaman baik
dalam kegiatan aqidah, akhlak dan syariah. Islamic Center ini berada di KecamatanBalongpanggang,
Kabupaten Gresik. Dimana lokasi in iberada di wilayah pengembangan serta berada pada jalan kolektor
primer, yang dikembangkan untuk melayani dan menghubungkan kota-kota antar pusat kegiatan wilayah
dan pusat kegiatan local atau kawasan-kawasan berskala kecil dan pelabuhan pengumpan regional dan
pelabuhan pengumpan lokal. Kabupaten Gresik terkenal dengan sebutan kota wali maupun kota santri
karena adanya potensi wisata religi berupa makam Sunan Giri dan Makam Syekh Maulana Malik
Ibrahim. Disamping itu memiliki jumlah penduduk muslim terbanyak. Saat ini fasilitas kegiatan
keislaman dinilai masih kurang mewadahi oleh pihak pemerintah, karenanya maka Pemerintah Kabupaten
Gresik merencanakan sebuah fasilitas Islamic Center. Dimana fasilitas ini sudah pernah dilakukan
perencanaan sebelumnya sehingga dalam perencanaan ini bersifat usulan desain. Perancangan Islamic
Center ini menggunakan metode perancangan combined metaphor, dimana yang dimetaforakan bersifat
tangible metaphor dan intangible metaphor. Dalam intangible metaphor menerapkan tema “Islamic
Religious Behavior” dengan religious berlandaskan pada 5 (lima) rukun islam yang akan diterapkan
dalam tampilan maupun hierarki bangunan. Sedangkan pada aspek tangible metaphor menggunakan
pendekatan Arsitektur Moorish sebagai penerapan aplikasi langgamnya. Tampilan beberapa bangunan
keislaman di Kabupaten Gresik saat ini banyak menggunakan arsitektur lokal Gresik sehingga rancangan
Islamic Center ini ingin menampilkan visual arsitektur yang berbeda dari yang sudah ada, sehingga
menggunakan Arsitektur Moorish sebagai langgamnya. Arsitektur Moorish merupakan perkembangan
dari arsitektur islam yang dicirikan pada penggunaan elemen lengkung (horseshoe) pada jendela maupun
pintu, penggunaan dome, minaret, warna yang berselang-seling dengan material batu maupun bata,
menggunakan ornament dengan sudut lancip, dan kaya akan ornamen, dan sebagainya. Arsitektur
Moorish merupakan perpaduan dari arsitektur bergaya barat (Byzantium) dan arsitektur bergaya timur
(sassanid). Dengan Islamic Center ini diharapkan mampu menarik minat pengunjung/wisatawan dan
mampu menghalau budaya asing. Serta mampu mempertahankan dan memperkenalkan budaya islam di
Kabupaten Gresik kepada masyarakat luas.

Downloads

Published

2024-08-01